Jakarta – Pengurus Pusat Pemuda Ummat Islam (PP Pemuda PUI) menyatakan keprihatinannya terkait surat permohonan dari Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang meminta agar kumandang Adzan Maghrib di TV Nasional digantikan dengan teks berjalan.
Ketua PP Pemuda PUI, Ujang Palahuddin, menyarankan agar pemerintah mencari solusi yang lebih bijaksana tanpa menimbulkan ketegangan. Menurutnya, keputusan ini sebaiknya tidak mengabaikan nilai-nilai budaya dan religius yang penting bagi masyarakat.
“Adzan adalah bagian dari syiar agama yang memiliki makna mendalam. Mengganti adzan dengan teks berjalan di TV Nasional bisa memicu ketidaknyamanan, terutama di daerah-daerah terpencil yang sangat bergantung pada siaran TV untuk berbagai informasi,” ujar Palahuddin dalam keterangannya pada Rabu (4/9).
Palahuddin juga menekankan bahwa meskipun keputusan ini tidak melanggar hukum syariat, hal ini bisa menimbulkan ketegangan di masyarakat yang sangat sensitif terhadap isu-isu agama. Ia berharap pemerintah dapat menghindari konflik dengan mempertahankan siaran adzan.
“Kami meminta Kemkominfo untuk meninjau ulang keputusan tersebut dan memastikan bahwa kumandang Adzan Maghrib di TV Nasional tetap berlanjut. Kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan masukan ini demi menjaga keharmonisan dan menghormati nilai-nilai religius yang ada,” tutup Palahuddin.
Jakarta – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Persatuan Ummat Islam (PB HIMA PUI) mengecam keras permintaan…
Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!
Jakarta, 30 Juni 2024 – Persatuan Ummat Islam (PUI) dengan tegas menyatakan bahwa insiden peretasan…
PUI.OR.ID, Bandar Lampung – Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Ummat Islam (PUI) Provinsi Lampung Periode 2024-2029, hari…
PUI.OR.ID, JAKARTA – Ahmad Falahuddin terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Persatuan Ummat…
PUI.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum PP Pemuda PUI, Dr Mas Kana Kurniawan MAHk berkata dengan…