Penulis: KH. Ahmadie Thaha
Anggota Majelis Syura PUI, Pimpinan & Pengasuh PP Tadabbur Al-Qur’an
Resensi Kitab
Judul: Ma’alim al-Sunnah al-Nabawiyyah (معالم السنة النبوية)
Penulis: Shalih Ahmad as-Syami (صالح أحمد الشامي)
Edisi: Kedua, 1436 H – 2015 M
Sumber: Al-Shamilah al-Dzahabiyyah
Pernahkah Anda mempertimbangkan untuk membaca semua hadis Nabi yang sahih, meskipun hanya sekali dalam seumur hidup Anda? Ataukah Anda sebut itu mustahil, karena jumlahnya terlalu banyak, lebih 114 ribu hadits?
Tak diragukan lagi, penyebaran hadis-hadis sahih dan ketersebarannya di berbagai kitab besar membuat kita merasa ragu untuk melibatkan diri dalam proyek bacaan ini, karena tampak sangat sulit bagi kita. Sekali lagi, jumlahnya terlalu banyak.
Namun, puji bagi Allah, seorang ulama telah meluncurkan proyek besar untuk mempermudah akses terhadap Sunnah Nabi. Dia mendedikasikan hidupnya selama dua puluh tahun untuk merampungkan tugas yang tampak mustahil ini.
Dialah Syeikh Shalih bin Ahmad as-Syami, semoga Allah memberinya kebaikan dan memberkahi usahanya. Dia telah meringkas 14 kitab hadits rujukan utama, sehingga jumlah hadits di semua kitab itu yang semula 114.194 diringkasnya menjadi 3.921 hadits.
Caranya, dengan metologi yang diakui para ulama, dia menghapuskan hadits-hadits yang berulang (secara terminologis). Ini merujuk kepada hadits-hadits yang disampaikan oleh para sahabat dan berulang di berbagai kitab. Dia memutuskan untuk menghapus repetisi ini.
Sebagai contoh, hadits Umar bin Khattab ra “إنما الأعمال بالنيات” yang diriwayatkan oleh al-Bukhari sebanyak tujuh kali di beberapa tempat dalam koleksi Shahihnya, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim, Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban. Karena itu, as-Syami mencantumkan hadits ini hanya satu kali terkait para sahabat ini, dan dia menghapus repetisinya.
Dengan cara demikian, Syeikh as-Syami berhasil menyusutkan jumlah hadits yang dimuat dalam ke-14 kitab dari 114.194 hadits menjadi hanya 28.430 hadits.
Artinya, kurang dari seperempatnya.
Tak puas dengan itu, dia kemudian melakukan pemeriksaan ulang. Kali ini, dia menghapuskan repetisi hadits yang memang benar-benar berulang, bukan hanya dalam arti terminogis (istilahi).
Misalnya, hadits tentang “الحرب خدعة” yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan juga oleh Ibnu Abbas, Ka’ab bin Malik, dan Aisyah ra. Hadits-hadits demikian cukup disebutkannya satu kali, dan versi lainnya dihapuskan. Hal yang sama berlaku untuk hadits-hadits yang berulang dalam maknamya atau yang kontennya serupa.
Karena itu, jumlah hadits yang telah disusutkannya tadi kembali berkurang menjadi 3.921 hadits saja. Bayangkan, hampir seluruh Sunnah Nabi Saw dapat diakomodasi dalam kurang dari 4.000 hadits.
Ini usaha luar biasa dan mendorong kita untuk membaca seluruh hadits, karena terdapat kemungkinan kita menyelesaikannya dalam waktu singkat. Anda dapat memperoleh kitab ringkasan hadits ini dengan judul buku “Ma’alim al-Sunnah al-Nabawiyyah.”
Selain tersedia dalam format cetakan, ia juga dapat Anda baca secara online. Anda dapat membuat jadwal membacanya bersama keluarga tidak lebih dari 11 hadits setiap hari sehingga Anda dapat menyelesaikan pembacaan seluruh hadis dalam setahun. Anda pun bisa berkumpul dengan keluarga dalam kebaikan dan beroleh berkah bersama.
Karya luar biasa ini merangkum hadits dari 14 kitab Muwattha’ Malik, Musnad Ahmad, Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Jami’ al-Tirmidzi, Sunan al-Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Sunan al-Darimi, Al-Sunan al-Kubra karya al-Baihaqi, Shahih Ibnu Khuzaimah, Shahih Ibnu Hibban, Mustadrak al-Hakim, Al-Ahadits al-Mukhtarah karya al-Maqdisi.
Sebagaimana kita tahu, ke-14 kitab ini meerupakan kumpulan hadis paling penting dan utama dalam Sunnah. Semua diakui mutu dan kesahihah haditsnya oleh para ulama di atas koleksi lainnya, dan dihargai sebagai karya paling penting.
Ke-14 kitab hampir tidak meninggalkan satu pun hadits yang shahih. Semua haditsnya diakui valid berasal dari Nabi Saw. Siapa pun yang telah membaca keseluruhannya dipastikan mengetahui sebagian besar, bahkan keseluruhan Sunnah Nabi.
Penulis as-Syami juga mengemukakan di pengantar karya ini bahwa metodologinya dalam mengklasifikasikan keabsahan hadits ini didasarkan panduan dari para ulama ilmu hadis terkemuka. Di antaranya al-Bayhaqi, al-Dzahabi, Shu’ayb al-Arnaut, Abdul Qadir al-Arnaut, Husain Salim Assad, Muhammad Mustafa al-A’zami, dan Abdul Malik bin Dahis.
Nabi Muhammad Saw pernah bersabda:
“Aku diberi al-Qur’an dan (hadits) yang semisal dengannya bersama.” Kini Anda tak perlu ragu lagi untuk dapat selesai membaca keseluruhan hadits Nabi melalui kitab Ma’alim al-Sunnah al-Nabawiyyah karya Syeikh as-Syami.
(Komuter Bgr-Jkt 19082023)
Jakarta – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Persatuan Ummat Islam (PB HIMA PUI) mengecam keras permintaan…
Jakarta – Pengurus Pusat Pemuda Ummat Islam (PP Pemuda PUI) menyatakan keprihatinannya terkait surat permohonan…
Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!
Jakarta, 30 Juni 2024 – Persatuan Ummat Islam (PUI) dengan tegas menyatakan bahwa insiden peretasan…
PUI.OR.ID, Bandar Lampung – Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Ummat Islam (PUI) Provinsi Lampung Periode 2024-2029, hari…
PUI.OR.ID, JAKARTA – Ahmad Falahuddin terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Persatuan Ummat…